Selasa, 26 Juli 2011

LES PRIVAT BAHASA INDONESIA SURABAYA

SMART EDUCATION
 
KHUSUS MENGAJAR LES PRIVAT TINGKATAN :
SD
SMP
SMA
MATA PELAJARAN (KHUSUS) :
1.     IPA
2.     IPS
3.     AKUNTANSI
4.     MATEMATIKA
5.     BIOLOGI
6.     KIMIA
7.    FISIKA
8.    EKONOMI
9.        GEOGRAFI
10.    SEJARAH
11.    SOSIOLOGI
12.BAHASA INDONESIA
13.BAHASA INGGRIS
14.BAHASA JEPANG
15.BAHASA JERMAN
16.BAHASA JAWA
17.  KOMPUTER
NON EDUCATION :
1.  MUSIK → GITAR, DRUM, PIANO, ORGEN, KEYBOARD DLL
2.  SENI → SENI RUPA, SENI TARI, DRAMA DLL
3.  CATUR

UNTUK INFORMASI DAN PENDAFTARAN
HUBUNGI : 089676659020

TENAGA PENGAJAR DI AMBIL DARI MAHASISWA TERPILIH DAN TERBAIK DARI PERGURUAN TINGGI NEGERI DI SURABAYA. 

BIAYA :
PENDAFTARAN : 5000

MATA PELAJARAN IPA MENCAKUP MATEMATIKA, BIOLOGI, KIMIA, FISIKA : 50.000 / PERTEMUAN / TATAP MUKA
MATA PELAJARAN IPS MENCAKUP AKUNTANSI, EKONOMI, GEOGRAFI, SOSIOLOGI, SEJARAH : 40.000 / PERTEMUAN / TATAP MUKA
MATA PELAJARAN BAHASA MENCAKUP BAHASA INGGRIS, BAHASA INDONESIA, BAHASA JERMAN, BAHASA JEPANG, BAHASA JAWA : 40.000 / PERTEMUAN / TATAP MUKA
SD : 40.000 / PERTEMUAN / TATAP MUKA
MUSIK : 40.000 / PERTEMUAN / TATAP MUKA
SENI : 40.000 / PERTEMUAN / TATAP MUKA
CATUR : 35.000 / PERTEMUAN / TATAP MUKA


NB : Biaya sewaktu-waktu bisa naik atau turun setelah di negosiasikan tergantung lokasi rumah siswa. MELAYANI DAERAH SURABAYA - SIDOARJO

SEKILAS TENTANG BAHASA INDONESIA
(diposkan oleh LBB SMART EDUCATION untuk LES PRIVAT BAHASA INDONESIA KOTA SURABAYA DAN SIDOARJO)

BAHASA INDONESIA

            Bahasa Indonesia (BI) merupakan bahasa yang memiliki sejarah khas. Ia bukan bahasa yang tumbuh secara alamiah seperti halnya bahasa daerah, melainkan bentukan para pejuang kemerdekaan. Mereka yang merupakan para pemuda dari berbagai kelompok jong (Jong Java, Jong Celebes, Jong Sumatranenbond, dan sebagainya) pada 28 Oktober 1928 kemudian menciptakan alat yang dapat digunakan sebagai pengikat persatuan. Alat tersebut adalah Soempah Pemoeda yang satu diantara tiga butirnya adalah “Kami poetra dan poetri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.”
            Sejak itu para pengguna BI di seluruh nusantara merasa telah dipersatukan. Mereka merasa senasib sepenanggungan dan bersaudara. Mereka kemudian berjuang bersama-sama, bersatu, dan menanggalkan segala bentuk perbedaan hingga mencapai kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Kenyataan itu menunjukkan bahwa BI merupakan rahmat terselubung (blessing in disguise) bagi bangsa Indonesia. Tidak banyak bangsa yang memiliki rahmat terselubung seperti itu karena pada umumnya suatu bahasa tidak menjadi peranti perjuangan suatu bangsa. Hanya bangsa Indonesia yang secara eksplisit menjadikan suatu bahasa sebagai alat persatuan dan peranti perjuangan.
            Bagi bangsa Indonesia, BI berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.

Bahasa Indonesia Keilmuan
            Language is primarily an instrument of communication among human being in community.”(Bahasa adalah alat komunikasi utama antar manusia dalam masyarakat). Jelaslah bahwa, bahasa itu merupakan alat komunikasi dan alat untuk saling mempengaruhi, walaupun bukan satu-satunya.
            Sebagai alat komunikasi, BI memiliki berbagai ragam. Ragam-ragam itu digolongkan :
1.      Berdasarkan tempat atau daerahnya, misal : dialek jakarta, dialek Jawa
2.      Berdasarkan penuturnya terdapat ragam bahasa cendekiawan dan non cendekiawan
3.      Berdasarkan sasarannya, misal : ragam bahasa lisan, ragam bahasa surat kabar
4.      Berdasarkan pemakaian terdapat ragam bahasa resmi dan ragam bahasa tidak resmi
Dalam kehidupan sehari-hari BI dapat digunakan untuk berkomunikasi dalam segala kepentingan, misalnya kepentingan komunikasi seni, budaya, politik, bisnis, dan komunikasi ilmiah atau keilmuan. Penggunaan BI untuk komunikasi keilmuan ini jelas sangat menopang pernyataan di atas, bahwa salah satu fungsi BI sebagai bahasa ilmu.




Karakteristik Bahasa Indonesia Keilmuan
            Karakteristik diartikan sebagai sifat atau ciri khas sesuai dengan perwatakan tertentu. Karakteristik BIK adalah ciri khas dari BIK itu sendiri. Karasteristik BIK yang dimaksud sebagai berikut.
1)      Menggunakan kata-kata, struktur fase, dan kalimat baku;
2)      Mengikuti kaidah-kaidah bahasa Indonesia baku;
3)      Kata-kata dan struktur dialek yang harus dihindari;
4)      Memakai kata-kata atau istilah dalam arti denotasi bukan dalam arti konotasi;
5)      Lugas, jelas, tidak berlebih-lebihan, dan tidak emosional;
6)      Hubungan gramatikal antar unsur (kalimat atau paragraf) bersifat padu;
7)      Menghindari kalimat yang mendua arti;
8)      Lebih mengutamakan pemakaian kalimat ragam pasif;
9)      Taat azas dalam segala hal. Misalnya dalam pemakaian istilah, singkatan, tanda-tanda baca, dan juga dalam pemakaian kata ganti persona.

·         Lugas dan Jelas
            Lugas diartikan mengandung makna apa adanya. BIK bersifat lugas berarti bahwa kalimat-kalimat BIK mengandung gagasan yang jelas, tidak berbelit-belit, mudah dipahami, tidak diungkapkan dalam bentuk kiasan, dan tidak berbunga-bunga.
·         Objektif
            Kalimat BIK dikatakan objektif bila mengungkapkan sesuatu dalam keadaan sebenarnya, artinya tidak dipengaruhi oleh emosi pribadi pemakainya.
·         Cendekia
            BIK bersifat cendekia, maksudnya BIK itu mampu digunakan untuk mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat.
·         Ringkas dan padat
            BIK berciri ringkas dan padat, artinya pemakaian unsur bahasa di dalamnya hemat. Unsur-unsur yang tidak diperlukan karena tidak fungsional dalam mengungkapkan gagasan dibuang.
·         Konsisten
            BIK berciri konsisten, artinya BIK itu harus ajek, taat azas, selaras, dan tidak berubah-ubah. Unsur-unsur bahasa berupa pembentukan kata dan tata tulis (penggunaan ejaan dan tanda-tanda baca) digunakan sesuai kaidah yang berlaku dan konsisten.
·         Gagasan sebagai pangkal tolak
            Gagasan menjadi pangkal tolak BIK. Oleh sebab itu kalimat-kalimat BIK berorientasi pada kalimat pasif, bukan kalimat aktif.




Penggunaan Bahasa Indonesia Keilmuan
            Kalimat merupakan satuan bahasa yang sangat penting dalam penyampaian gagasan. Bagi seorang penulis, kalimat merupakan sarana penyampaian gagasan yang lengkap dan utuh. Satuan bahasa yang lebih kecil dari kalimat antara lain kata dan frase, tidak dapat dipakai sebagai alat penyampai gagasan yang utuh sebab tidak mampu menampung gagasan yang lengkap. Dalam paragraf atau karangan yang utuh, kalimat memegang peranan yang penting karena setiap kalimat menampung satu butir gagasan penulis.
            Kalimat-kalimat yang dimaksud diusahakan sederhana, pendek-pendek, dan mudah dipahami oleh pembaca. Kalimat yang demikian disebut kalimat efektif. Kalimat-kalimat itu kemudian disusun menjadi satu kesatuan pikiran yang lebih lengkap dalam sebuah paragraf.

Kalimat efektif
            Ciri-ciri kalimat efektif meliputi kekompakan dan kesatuan, kehematan, kevariasian, kesejajaran, dan penekanan.

·         Kekompakan dan kesatuan
            Kalimat dikatakan kompak dan ada kesatuan jika dalam satu kalimat hanya terkandung satu pokok pikiran atau gagasan. Kesatuan gagasan ini terlihat pada kehadiran fungsi subjek (S), predikat (P), objek (O), dan dapat pula dilengkapi dengan fungsi pelengkap (Pel), serta keterangan (K). Jadi sebuah kalimat yang kompak dan mengandung kesatuan, setidaknya mengandung unsur S P O serta masing-masing unsur fungsi kalimat terlihat dengan jelas.

·         Kehematan
            Kehematan dalam kalimat efektif meliputi kehematan pemakaian kata, frase, atau unsur kalimat lainnya tidak diperlukan. Unsur-unsur yang bisa dihemat meliputi pengulangan bagian-bagian kalimat, pemakaian hiponimi, dan pemadatan kelompok kata menjadi kata.
ü  Pengulangan bagian-bagian kalimat
Ketika menggabungkan beberapa kalimat tunggal menjadi kalimat majemuk, kita sering mengulang kata-kata yang sama yang menduduki fungsi yang sama.
ü  Pemakaian hiponimi
Hiponimi merupakan kata-kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata kelompoknya.
ü  Pemakaian kelompok kata menjadi kata
Kelompok kata yang panjang sering memiliki padanan yang lebih singkat dan hemat. Perhatikan kelompok kata berikut.
Menjadi sebab                         > Menyebabkan
Mengambil keputusan             > Memutuskan
Melakukan penguraian            > Menguraikan
Apa yang kita tuntut               > Tuntutan kita
Menyatakan persetujuan         > Menyetujui

·         Kevariasian
Kevariasian bentuk-bentuk kalimat untuk menjaga keseimbangan antara jumlah kalimat panjang dan kalimat pendek, kalimat aktif dan kalimat pasif, kalimat langsung dan kalimat tak langsung, kalimat berita, tanya, dan perintah; serta kevariasian dalam mengawali kalimat, misalnya ada yang di mulai dengan subjek, predikat, atau keterangan. Kevariasian struktur kalimat dengan awal yang berbeda-beda ini sangat baik untuk menonjolkan gagasan sentral kalimat. Variasi panjang dan pendek kalimat dalam sebuah wacana akan memberikan kesempatan kepada pembaca untuk berpikir.

·         Kesejajaran
Pemakaian kata, kelompok kata, atau bentuk kata di dalam kalimat harus dijaga kesejajarannya. Bila suatu gagasan ditempatkan dalam struktur kata benda (misalnya bentuk pe-an), maka kata-kata atau kelompok kata yang lain yang menduduki fungsi gramatikal yang sama harus ditempatkan ke dalam kata benda dalam bentuk ini. Begitu pula sebaliknya, bila suatu gagasan ditempatkan ke dalam struktur kata kerja (misalnya bentuk di-kan, me-kan), kata-kata atau kelompok kata yang lain yang menduduki fungsi gramatikal yang sama dinyatakan ke dalam kata kerja bentuk itu.

·         Penekanan
      Penekanan bertujuan untuk menegaskan gagasan yang dianggap penting pada bagian-bagian tertentu. Ada beberapa cara untuk memberikan penekanan terhadap gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis.
ü  Posisi kalimat
Urutan umum pola kalimat bahasa Indonesia adalah Subjek, Predikat, Objek, dan Keterangan (SPOK). Tetapi apabila penulis ingin memberikan penekanan bagian-bagian tertentu, ia tinggal menempatkan bagian yang ditekankan itu ke posisi awal kalimat.
ü  Urutan Logis
      Penekanan bagian kalimat dapat juga ditempuh dengan menyusun secara logis informasi yang ada dalam kalimat.
ü  Pemakaian Repetisi
Repetisi adalah pengulangan bagian-bagian kalimat tertentu yang dianggap penting di dalam kalimat yang merupakan efek penekanan gagasan.







Paragraf
            Paragraf adalah bagian tulisan yang berupa kumpulan kalimat yang berhubungan secara utuh dan padu serta  merupakan kesatuan pikiran. Paragraf itu sendiri pada dasarnya dapat dikatakan sebagai esai kecil atau karangan dalam bentuk mini, sebab di dalamnya sudah memuat tema, gagasan, atau pokok pikiran dan pikiran-pikiran penjelasnya. Adapun ciri umum paragraf, yaitu memiliki kesatuan pikiran, padu, dan ada pengembangan. Paragraf memiliki kesatuan artinya bahwa dalam satu paragraf hanya ada satu pokok pikiran. Paragraf dikatakan ada kepaduan apabila antara kalimat yang satu dengan yang lain kait-mengait seperti mata rantai yang tidak putus.
·      Paragraf Deduktif
            Paragraf jenis ini kalimat utama yang mengandung pokok pikiran terletak pada awal paragraf.
·      Paragraf Induktif
      Pokok pikiran paragraf jenis ini tertuang dalam kalimat akhir paragraf.
·      Paragraf Kombinasi
Paragraf ini sering disebut paragraf campura, yaitu kombinasi antara paragraf deduktif dengan induktif.
·      Paragraf deskriptif
Deskripsi berarti penggambaran. Inti paragraf ini digambarkan secara samar-samar dalam paragraf. Kalimat utama tidak terdapat di mana-mana.


MEMBACA KRITIS

Pengertian Membaca Kritis
Membaca kritis sering digunakan pembaca untuk mengadakan evaluasi terhadap suatu wacana. Bahkan bisa juga dipakai untuk menganalisis wacana dari berbagai segi. Tujuan membaca kritis ada lima macam. Pertama, memahami tujuan penulis atau pengarang. Kedua, memanfaatkan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan berpikir kritis. Ketiga, memahami organisasi tulisan atau bacaan. Keempat, memberikan penilaian terhadap penyajian penulis atau pengarang. Kelima, menerapkan prinsip-prinsip kritis terhadap bacaan.

Ragam Membaca Kritis
Membaca Teliti
            Membaca teliti ialah kegiatan membaca yang memusatkan kepada ketelitian pemahaman bacaan, sehingga pembaca dapat memahami bacaan sampai kepada bagian yang sekecil-kecilnya. Secara umum tujuan membaca teliti ialah memahami bacaan secara teliti, baik dari segi kebahasaan maupun dari segi isi bacaan. Secara khusus membaca teliti bertujuan untuk :
1.      Memahami bacaan secara detail dari awal sampai akhir suatu bacaan
2.      Mengamati secara jeli tentang ide atau gagasan setiap komponen bacaan
3.      Mengamati secara teliti komponen bahasa yang digunakan dalam bacaan tersebut
4.      Meneliti struktur organisasi bacaan secara cermat
5.      Meneliti tokoh atau pelaku yang terdapat dalam bacaan tersebut (khusus untuk bacaan sastra)

Membaca Pemahaman
          Pada dasarnya antara belajar dan membaca itu identik, artinya suatu kegiatan belajar lebih banyak dilakukan dengan membaca pemahaman. Membaca pemahaman ialah suatu kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami wacana secara tepat. Membaca pemahaman bertujuan untuk memahami wacana atau bacaan berupa :
1.      Ilmu pengetahuan dan teknologi
2.      Ilmu agama
3.      Budaya dan adat istiadat
4.      Buku-buku sastra dan kesenian
5.      Resensi kritis
6.      Buku-buku drama

Membaca Ide
          Membaca ide ialah kegiatan membaca yang bertujuan utama mencari ide atau gagasan pada sebuah wacana. Tujuan utama membaca ide ialah menemukan gagasan utama pada sebuah bacaan. Tujuan membaca ide adalah :
1.      Memahami gagasan utama pada setiap paragraf dari wacana yang tersedia
2.      Memahami gagasan utama pada setiap subbab dari wacana yang telah tersedia
3.      Mencari gagasan utama pada setiap bab
4.      Menemukan gagasan utama pada seluruh wacana atau bacaan

Membaca Bahasa
            Membaca bahasa lebih menekankan kepada unsur-unsur kebahasaan yang menjadi sasaran utamanya, misalnya morfem, kata, frase, kalimat, dan wacana. Membaca bahasa bertujuan untuk :
1.      Menambah kosakata bahasa Indonesia, terutama kosakata baru
2.      Menambah pengetahuan bahasa, terutama tata bentuk
3.      Menambah pengetahuan tentang kalimat baku
4.      Menambah pengetahuan tentang pemakaian ejaan
5.      Menambah pengetahuan tentang wacana

Membaca Sastra
          Membaca sastra ialah kegiatan membaca yang menitikberatkan pada analisis unsur-unsur sastra. Tujuan membaca sastra adalah :
1.      Mendapat hiburan atau kesenangan
2.      Menganalisis unsur-unsur sastra
3.      Memberikan penilaian terhadap karya sastra
4.      Mencari gaya penulisan seorang sastrawan
5.      Mengetahui bentuk-bentuk estetika dalam karya sastra
6.      Menentukan keaslian sebuah karya sastra

Membaca Artikel Ilmiah
            Artikel ilmiah merupakan tulisan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang merupakan hasil penelitian atau hasil penyelidikan terhadap suatu masalah. Pada dasarnya ada dua jenis artikel ilmiah yang sering dimuat pada jurnal ilmiah, yaitu :
1.      Artikel hasil penelitian, misal Jurnal Media Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan yang diterbitkan oleh Universitas Negeri Surabaya
2.      Artikel konseptual atau nonpenelitian, misal Prasasti Jurnal Sastra dan Seni yang diterbitkan oleh Seni Universitas Negeri Surabaya


Membaca Kritis Artikel Populer
            Artikel populer adalah artikel yang biasa dimuat di surat kabar atau majalah populer. Ada beberapa ciri artikel populer antara lain :
1.      Dimuat di surat kabar dan majalah populer
2.      Isinya bersifat ilmiah populer
3.      Bahasa yang digunakan adalah bahasa populer
4.      Sasaran pembaca artikel populer tidak dibatasi usia dan bidang ilmu atau keahlian
5.      Artikel populer dapat dipahami oleh siapa saja dengan mudah
6.      Artikel populer bersifat ilmiah populer, sehingga ia dapat dibahas oleh siapa saja

Mengakses Internet
            Internet merupakan salah satu media komunikasi yang sangat penting. Apa saja bisa dicari dan ditemukan di internet. Internet merupakan dunia maya yang tanpa batas di dunia ini. Pada dasarnya untuk mengakses internet dapat dilakukan dengan dua cara yang paling mudah, yaitu dengan mengakses melalui Hot Spot yang telah terpasang dan telepon kabel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar